Bagaimana Cara Memaksimalkan Profit Perusahaan?
Profitabilitas adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan maksimum dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Dalam pengertian yang paling mendasar, laba naik seiring dengan peningkatan penjualan dan / atau penurunan biaya.
Namun pada kenyataannya, mencapai profitabilitas sama sekali tidak sederhana, karena penjualan dan biaya operasional tidak selalu bersifat inkremental (berkaitan atau menunjukkan peningkatan pada skala tetap).
Terlalu memfokuskan pada peningkatan penjualan dapat berisiko terjadi penurunan permintaan yang tiba-tiba dan tidak terduga. Sedangkan memotong biaya dengan cara mengganti bahan bermutu lebih rendah dapat mengakibatkan kehilangan pelanggan.
Mengingat hal itu, lantas bagaimana cara memaksimalkan profitabilitas?
Untuk artikel ini, kami akan fokus secara khusus pada dua topik:
– Bagaimana tepatnya untuk memaksimalkan keuntungan? dan
– Bagaimana kita juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan?
1. Menilai dan Mengurangi Biaya Operasional
Biaya operasional, biasanya disebut sebagai OPEX (Operating Expenditure), adalah biaya yang terkait dengan operasional bisnis.
Biaya operasional termasuk:
- sewa;
- keperluan;
- peralatan dan inventaris;
- pemasaran dan
- periklanan;
- penelitian & pengembangan;
- penjualan, umum & administrasi; dan
- penggajian.
Ketika perusahaan perlu memotong biaya, OPEX sering menjadi objek pertama yang dicari karena biaya ini tidak terkait langsung dengan produksi. Namun, jika dilakukan secara tidak bijaksana, pemotongan OPEX dapat memiliki efek negatif jangka panjang pada bisnis.
Manajemen harus meninjau semua pengurangan dan memahami bagaimana penurunan, misalnya, periklanan dan pemasaran akan berdampak pada penjualan dalam 6 s/d 18 bulan kedepan.
Demikian juga departemen R&D mungkin tidak memiliki produk baru untuk dirilis 1 atau 2 tahun kedepan.
2. Menyesuaikan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan atau COGS (Cost of Good Solds) adalah biaya langsung yang terkait dengan pembuatan produk atau pengiriman layanan, terutama bahan baku dan tenaga kerja.
Sangat penting bahwa COGS dihitung secara akurat dan dijaga sekonsisten mungkin sehingga produk atau layanan dapat diberi harga secara tepat. Untuk mencapai ini, perusahaan harus menentukan, melacak, serta memberi harga waktu dan sumber daya material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pembangunan.
Dengan melakukan penstandaran pada proses manufaktur, perusahaan harus dapat mengantisipasi biaya sebenarnya secara akurat dan menghindari perbedaan besar dari satu pengaturan ke pengaturan berikutnya.
Meskipun COGS dapat segera diturunkan dengan mengurangi tenaga kerja, mengganti komponen atau bahan baku yang lebih murah, sekali lagi, seperti halnya OPEX, pertimbangkan implikasi atau akibat jangka panjangnya. Akankah kecepatan produksi atau kualitas produk menurun?
3. Meninjau Portofolio dan Harga Produk
Terkait dengan kedua item di atas, penting untuk memahami margin unit sebenarnya untuk setiap produk dalam portofolio dan memperbarui data tersebut. Sebelum menambahkan penawaran baru, lakukan peninjauan pada portofolio saat ini, yakni:
- Apakah kinerja produk dibawah target?
- Apakah ada barang-barang yang sulit diproduksi yang memakan margin, waktu, dan uang?
- Apakah penurunan harga produk dengan margin tertinggi akan meningkatkan penjualan?
4. Up-sell, Cross-sell, Resell
Mendapatkan pelanggan baru adalah sesuatu yang mahal, pengusaha yang cerdas mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan penjualan adalah dengan memperkenalkan pelanggan saat ini ke produk tambahan, melalui upselling, cross-selling, dan reselling.
Pastikan semua tenaga penjualan terlatih dalam teknik upselling dan mengetahui bagaimana melakukan pendekatan tanpa memaksa dan membuat pelanggan tidak membeli sama sekali. Gunakan pendekatan informatif / edukatif dan jelaskan bagaimana fitur premium memberikan manfaat tambahan yang dapat membantu pelanggan.
Berikan perbandingan yang jelas, mungkin dalam bentuk peta atau grafik yang informatif, sangat membantu untuk mengedukasi konsumen tentang fitur dan manfaat dari berbagai model yang tersedia.
Cross-selling juga merupakan cara mudah untuk meningkatkan konsumsi produk pelanggan saat ini. Pertimbangkan promosi untuk memperkenalkan produk tambahan kepada pelanggan, misal: membeli sebotol sabun mandir cair gratis vaseline.
Cross-selling juga dapat berhasil tanpa promosi khusus atau diskon, hanya dengan rekomendasi dari perwakilan penjualan bahwa setiap item dapat dipasangkan dengan baik, misalnya: “Saya membawakan baju ini untuk Anda coba kenakan dengan celana itu.”
Terakhir, resell atau menjual kembali adalah salah satu cara banyak perusahaan menghasilkan pendapatan tambahan dari produk yang ada. Dengan menawarkan program penjualan kembali, pelanggan dapat menjual kembali barang dagangan yang tidak diinginkan lagi tetapi masih dalam kondisi baik.
Dengan sedikit perbaikan dan pembersihan, barang dagangan ini seringkali dapat dijual kembali, meningkatkan keuntungan dan mengurangi pemborosan barang-barang yang tidak diinginkan.
5. Meningkatkan Nilai Pelanggan
Jangan pernah meremehkan kekuatan pelanggan yang bahagia. Memahami pelanggan dan memberikan pengalaman luar biasa secara konsisten mungkin merupakan cara yang paling hemat biaya untuk meningkatkan loyalitas dan mendapatkan pelanggan baru melalui testimoni.
Perusahaan dapat menunjukkan penghargaan kepada pelanggan yang sudah ada, meningkatkan nilai mereka, memberikan prospek baru, dan akhirnya meningkatkan keuntungan.
Bagaimana caranya?
Insentif: meawarkan promosi produk yang dipersonalisasi yang diminati oleh pelanggan saat ini, ditambah kode untuk dibagikan dengan teman atau keluarga.
Rekomendasi dan ulasan: meluncurkan program penghargaan kepada pelanggan yang merekomendasikan produk atau layanan.
Retensi pelanggan: pengalaman sangat penting bagi konsumen. Interaksi dengan perusahaan dapat memicu efek langsung dan bertahan lama pada rasa kepercayaan dan loyalitas mereka. Nilai, layanan, dan produk berkualitas akan selalu penting, tetapi pengalaman dan koneksi adalah yang membedakan perusahaan di pasar yang sangat kompetitif.
6. Menurunkan Overhead
Mungkin ini hanya berlaku untuk Retailer, lantas bagaimana profitabilitas dapat ditingkatkan di bidang manufaktur?
Seringkali, cara tercepat untuk mendapatkan margin yang lebih tinggi di sini adalah menegosiasikan persyaratan yang lebih baik dengan supplier untuk menurunkan COGS.
Jika perusahaan menggunakan lebih dari satu supplier untuk mengirimkan komponen yang sama, pertimbangkan skala ekonomi: Jika meningkatkan pesanan secara bertahap dengan satu supplier sementara menurunkan secara bertahap dengan yang lain, dapatkah memanfaatkan potongan harga?
Misalnya, perusahaan memasok 21.000 unit barang setiap bulan dari tiga supplier, dan memesan 7.000 dari setiap supplier untuk memastikan rantai pasokan yang kuat. Tetapi supplier A menawarkan diskon 20% jika membeli 10.000 unit atau lebih.
Dengan meningkatkan pesanan ke supplier A sebesar 3.000 dan menurunkan 1.500 dari supplier B dan C, perusahaan telah menghemat 10%.
Demikian juga, sudahkah membeli produk tambahan dari supplier lama? Jika ya, apakah sudah melakukan negosiasi ulang dan meminta diskon?
7. Memperbaiki Perkiraan Permintaan
Jika perusahaan memiliki lebih banyak komponen atau persediaan bahan baku daripada permintaan, maka akan menghabiskan tempat lebih banyak untuk menyimpannya, lebih buruk lagi akan kedaluwarsa dan perlu diganti.
Disisi lain jika tidak memiliki cukup persediaan, perusahaan akan membayar pesanan yang terburu-buru dan pengiriman yang dipercepat yang keduanya meningkatkan COGS.
Kemampuan untuk secara akurat memprediksi persediaan yang diperlukan berdasarkan histori permintaan, musiman, atau perkiraan penjualan membantu mengurangi masalah di atas.
8. Menjual Inventaris Usang
Misalnya perusahaan membuat produk promosi atau musiman dan produk tersebut tidak terjual seperti yang diharapkan, sehingga menjadi usang.
Setiap hari, persediaan ini akan selalu berada di gudang, mengambil tempat yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang yang bergerak tinggi dan menghasilkan keuntungan yang pasti.
Pertama, cobalah untuk menjual persediaan usang itu melalui retailer pihak ketiga atau dengan pemotongan harga. Kecuali jika ingin mempertimbangkan untuk menyumbangkan barang-barang untuk menghindari pajak. Memutuskan jalan mana yang harus diambil tergantung pada faktor-faktor termasuk biaya transportasi, inspeksi, dan pengisian ulang.
Kedua, cari tahu di mana kesalahannya dan bagaimana menghindari produksi yang berlebihan di masa depan.
9. Memotivasi Karyawan
Bergantung pada jenis industri, salah satu cara inovatif untuk melibatkan pekerja adalah dengan meminta bantuan mereka dalam mengurangi pemborosan. Ini adalah cara untuk memudahkan proyek tanggung jawab sosial perusahaan sambil menghemat uang.
Karyawan adalah ahli tentang cara paling efisien untuk menggunakan bahan, seperti rencana pemotongan untuk kain.
Dengan mengumpulkan wawasan mereka dan memasukkan ide-ide ini ke dalam proses pembuatan, akan meminimalkan pemborosan, memastikan komponen yang tepat digunakan sedemikian rupa sehingga produk jadi diselesaikan dengan benar dan melewati pemeriksaan kualitas dan memberikan cara untuk memberikan kembali kepada lingkungan dan membantu kepuasan pelanggan.
Produk yang harus dibongkar dan diperbaiki, atau bahkan harus dibuang, meningkatkan biaya tenaga kerja dan pemborosan.
Baca Juga – Sistem Manajemen untuk Menunjang Kinerja Karyawan
Semakin spesifik mengetahui komponen mana yang akan digunakan, semakin akurat pengaturannya.
10. Meningkatkan Efisiensi Pesanan
Memastikan produk yang benar dikirim ke pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan dan tentunya meningkatkan kepuasan pelanggan.
Jika barang yang dikirim salah, perusahaan harus mengirimkan kembali barang yang benar, yang mana tentu akan memakan tenaga dan biaya untuk menerima barang yang dikembalikan (memeriksa, mengemas ulang dan diletakkan kembali di rak atau membuangnya).
Biaya dari barang yang salah kirim 100% dapat dihindari dengan cara mengumpulkan ide efisiensi atau tentang cara melakukannya dengan benar dari karyawan.
11. Menambahkan Pendapatan Berulang
Pendapatan berulang adalah cara yang bagus untuk menambah konsistensi pada penjualan.
Ada dua jalur utama untuk meningkatkan pendapatan berulang bulanan Monthly Recurring Revenue (MRR) atau pendapatan berulang tahunan Annual Recurring Revenue (ARR).
a. Menambahkan layanan ke produk – melakukan pembersihan dan pemeliharaan rutin dengan biaya tambahan akan menghilangkan beban untuk memastikan pemeliharaan dilakukan tepat waktu, tentunya akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
b. Langganan produk – menyederhanakan pengalaman pelanggan melalui pemenuhan otomatis item yang dibeli secara rutin atau menawarkan diskon otomatis produk yang paling sering dibeli.
12. Meninjau KPI Secara Teratur
Menetapkan tolok ukur adalah kunci untuk mengevaluasi kinerja dan memungkinkan peningkatan berkelanjutan.
Lakukan review KPI (Key Performance Indicator) secara teratur dan tangani setiap “ketidakwajaran” untuk memastikan masalah teridentifikasi, dan diperbaiki sebelum timbul masalah dan biaya besar.
Index Artikel
Quotes
"Setiap langkah besar selalu dimulai dengan langkah pertama."
"Konsultan terbaik mengajukan pertanyaan tepat, mendengarkan secara aktif, dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan."
"Kunci dasar dari keberhasilan audit adalah objektivitas."