
Bagaimana Cara Memaksimalkan Profit Perusahaan?
Disunting pada: 7 Mei 2025
Profitabilitas adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan maksimum dengan mengeluarkan biaya seminimal mungkin.
Dalam pengertian yang paling mendasar, laba naik seiring dengan peningkatan penjualan atau penurunan biaya.
Namun pada kenyataannya, mencapai profitabilitas sama sekali tidak sederhana.
Karena penjualan dan biaya operasional tidak selalu bersifat inkremental (berkaitan atau menunjukkan peningkatan pada skala tetap).
Terlalu memfokuskan pada peningkatan penjualan dapat berisiko terjadi penurunan permintaan yang tidak terduga.
Sedangkan memotong biaya dengan cara mengganti mutu bahan lebih rendah dapat mengakibatkan kehilangan pelanggan.
Mengingat hal itu, lantas bagaimana cara memaksimalkan profitabilitas?
Untuk artikel ini, kami akan fokus secara khusus pada dua topik:
– Bagaimana tepatnya untuk memaksimalkan keuntungan? dan
– Bagaimana kita juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan?

1. Menilai dan Mengurangi Biaya Operasional
Biaya operasional, biasanya disebut sebagai OPEX (Operating Expenditure), adalah biaya yang terkait dengan operasional bisnis.
Biaya operasional termasuk:
- sewa;
- keperluan;
- peralatan dan inventaris;
- pemasaran dan
- periklanan;
- penelitian & pengembangan;
- penjualan, umum & administrasi; dan
- penggajian.
Ketika perusahaan perlu memotong biaya, OPEX sering menjadi objek pertama yang dicari karena biaya ini tidak terkait langsung dengan produksi.
Namun, jika dilakukan secara tidak bijaksana, pemotongan OPEX dapat memiliki efek negatif jangka panjang pada bisnis.
Manajemen harus meninjau semua pengurangan dan memahami bagaimana penurunan dapat terjadi.
Misalnya, periklanan dan pemasaran akan berdampak pada penjualan dalam 6 sampai dengan 18 bulan kedepan.
Demikian juga departemen R&D mungkin tidak memiliki produk baru untuk dirilis 1 atau 2 tahun kedepan.
2. Menyesuaikan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan atau COGS (Cost of Good Solds) adalah biaya langsung yang terkait dengan pembuatan produk atau pengiriman layanan, terutama bahan baku dan tenaga kerja.
Sangat penting bahwa COGS dihitung secara akurat dan dijaga sekonsisten mungkin sehingga produk atau layanan dapat diberi harga secara tepat.
Untuk mencapai ini, perusahaan harus menentukan dan melacak, serta memberi harga pada waktu dan sumber daya material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pembangunan.
Dengan melakukan penstandaran pada proses manufaktur, perusahaan harus dapat mengantisipasi biaya sebenarnya secara akurat dan menghindari perbedaan besar dari satu aturan ke aturan berikutnya.
Meskipun COGS dapat segera diturunkan dengan mengurangi tenaga kerja, mengganti komponen atau bahan baku yang lebih murah.
Sekali lagi, seperti halnya OPEX, pertimbangkan implikasi atau akibat jangka panjangnya, yaitu akankah kecepatan produksi atau kualitas produk menurun?
3. Meninjau Portofolio dan Harga Produk
Terkait dengan kedua item di atas, penting untuk memahami margin sebenarnya untuk setiap produk dalam portofolio dan memperbarui data tersebut.
Sebelum menambahkan penawaran baru, lakukan peninjauan pada portofolio saat ini, yakni:
- Apakah kinerja produk dibawah target?
- Apakah ada barang-barang yang sulit diproduksi yang memakan margin, waktu, dan biaya?
- Apakah penurunan harga produk dengan margin tertinggi akan meningkatkan penjualan?
4. Up-sell, Cross-sell, Resell
Mendapatkan pelanggan baru adalah hal yang mahal.
pengusaha yang cerdas mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk meningkatkan penjualan adalah dengan memperkenalkan pelanggan yang sudah ada ke produk tambahan.
Yaitu melalui upselling, cross-selling, dan reselling.
Pastikan semua tenaga penjualan terlatih dalam teknik upselling dan mengetahui bagaimana melakukan pendekatan tanpa harus memaksa sehingga membuat pelanggan tidak membeli sama sekali.
Gunakan pendekatan informatif atau edukatif dan jelaskan bagaimana fitur premium memberikan manfaat tambahan yang dapat membantu pelanggan.
Berikan perbandingan yang jelas, mungkin dalam bentuk informasi peta atau grafik yang dapat membantu untuk mengedukasi konsumen tentang fitur dan manfaat dari berbagai model yang tersedia.
Cross-selling juga merupakan cara mudah untuk meningkatkan konsumsi produk pelanggan saat ini.
Pertimbangkan promosi untuk memperkenalkan produk tambahan kepada pelanggan, misal: membeli sebotol sabun mandir cair gratis vaseline.
Cross-selling juga dapat berhasil tanpa promosi khusus ataupun diskon.
Hanya dengan rekomendasi dari tenaga penjualan, bahwa setiap item dapat dipasangkan dengan baik.
Misalnya: “Saya membawakan baju ini untuk Anda coba kenakan dengan celana itu.”
Terakhir, resell atau menjual kembali adalah salah satu cara banyak perusahaan menghasilkan pendapatan tambahan dari produk yang ada.
Dengan menawarkan program penjualan kembali, pelanggan dapat menjual kembali barang dagangan yang tidak diinginkan lagi tetapi masih dalam kondisi baik.
Dengan sedikit perbaikan dan pembersihan, barang dagangan ini seringkali dapat dijual kembali.
Sehingga meningkatkan keuntungan dan mengurangi pemborosan barang-barang yang tidak diinginkan.
5. Meningkatkan Nilai Pelanggan
Jangan pernah meremehkan kepuasan dari pelanggan.
Memahami pelanggan dan memberikan pengalaman luar biasa secara konsisten mungkin merupakan cara yang paling hemat biaya untuk meningkatkan loyalitas dan mendapatkan pelanggan baru melalui testimoni.
Perusahaan dapat menunjukkan penghargaan kepada pelanggan yang sudah ada, meningkatkan nilai mereka, memberikan prospek baru, dan akhirnya meningkatkan keuntungan.
Bagaimana caranya?
Insentif: yaitu dengan menawarkan promosi produk yang dipersonalisasi dan diminati oleh pelanggan saat ini, ditambah kode referral untuk dibagikan dengan teman atau keluarga.
Rekomendasi dan ulasan: yaitu dengan meluncurkan program penghargaan kepada pelanggan yang berhasil merekomendasikan produk atau layanan.
Retensi pelanggan: pengalaman sangat penting bagi konsumen. Interaksi dengan perusahaan dapat memicu efek langsung dan bertahan lama pada rasa kepercayaan dan loyalitas mereka. Nilai, layanan, dan produk berkualitas akan selalu penting, tetapi pengalaman dan koneksi adalah yang membedakan perusahaan di pasar yang sangat kompetitif.
6. Menurunkan Overhead
Bagaimana profitabilitas dapat ditingkatkan di bidang manufaktur?
Seringkali cara tercepat untuk mendapatkan margin yang lebih tinggi adalah melakukan negosiasi ulang kepada supplier dengan persyaratan yang lebih baik untuk menurunkan COGS.
Pertimbangkan skala ekonomi jika perusahaan menggunakan lebih dari satu supplier untuk mengirimkan komponen yang sama.
Jika meningkatkan pesanan secara bertahap dengan satu supplier sementara menurunkan secara bertahap dengan yang lain, dapatkah memanfaatkan potongan harga?
Misalnya, perusahaan memasok 21.000 unit barang setiap bulan dari tiga supplier, dan memesan 7.000 dari setiap supplier untuk memastikan rantai pasokan yang kuat.
Tetapi supplier A menawarkan diskon 20% jika membeli 10.000 unit atau lebih.
Dengan meningkatkan pesanan ke supplier A sebesar 3.000 dan menurunkan 1.500 dari supplier B dan C, perusahaan telah menghemat 10%.
Demikian juga, sudahkah membeli produk tambahan dari supplier lama?
Jika ya, apakah sudah melakukan negosiasi ulang dan meminta diskon?
7. Memperbaiki Perkiraan Permintaan
Jika perusahaan memiliki lebih banyak komponen atau persediaan bahan baku daripada permintaan, maka akan menghabiskan tempat lebih banyak untuk menyimpannya.
Lebih parahnya lagi akan kedaluwarsa dan perlu diganti.
Disisi lain jika tidak memiliki cukup persediaan, perusahaan akan membayar pesanan dan pengiriman yang dipercepat yang tentunya meningkatkan COGS.
Kemampuan untuk secara akurat memprediksi persediaan yang diperlukan berdasarkan histori permintaan, musiman, atau perkiraan penjualan membantu mengurangi masalah di atas.
8. Menjual Inventaris Usang
Misalnya perusahaan membuat produk promosi atau musiman dan kemudian produk tersebut tidak terjual seperti yang diharapkan, sehingga menjadi usang.
Setiap hari persediaan ini akan selalu berada di gudang dan memakan tempat yang dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang lain yang bergerak tinggi dan menghasilkan keuntungan yang pasti.
Pertama, cobalah untuk menjual persediaan usang itu melalui retailer pihak ketiga atau dengan pemotongan harga.
Kecuali jika ingin mempertimbangkan untuk menyumbangkan barang-barang untuk menghindari pajak.
Kedua, cari tahu di mana letak kesalahannya dan bagaimana menghindari produksi yang berlebihan di masa depan.
Memutuskan jalan mana yang harus diambil tergantung pada faktor-faktor termasuk biaya transportasi dan inspeksi serta pengisian ulang.
9. Memberi Motivasi Kepada Karyawan
Bergantung pada jenis industri, salah satu cara inovatif untuk melibatkan pekerja adalah dengan meminta bantuan mereka dalam mengurangi pemborosan.
Ini adalah cara untuk memudahkan proyek tanggung jawab sosial perusahaan sambil menghemat uang.
Karyawan adalah ahli mengenai cara paling efisien untuk menggunakan bahan, seperti rencana pemotongan untuk kain.
Dengan mengumpulkan wawasan mereka dan memasukkan ide-ide ini ke dalam proses pembuatan, maka akan meminimalkan pemborosan dan memastikan komponen yang tepat digunakan sedemikian rupa.
Sehingga produk jadi diselesaikan dengan benar dan melewati pemeriksaan kualitas dan memberikan cara untuk memberikan kembali kepada lingkungan dan membantu kepuasan pelanggan.
Produk yang harus dibongkar dan diperbaiki, atau bahkan harus dibuang dapat meningkatkan biaya tenaga kerja dan pemborosan.
Baca Juga – Sistem Manajemen untuk Menunjang Kinerja Karyawan
Semakin spesifik mengetahui komponen mana yang akan digunakan, semakin akurat pengaturannya.
10. Meningkatkan Efisiensi Pesanan
Memastikan produk yang benar dikirim ke pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan dan tentunya meningkatkan kepuasan pelanggan.
Jika barang yang dikirim salah, perusahaan harus melakukan pengiriman barang ulang.
Tentu akan memakan tenaga dan biaya untuk menerima barang retur (memeriksa, mengemas ulang dan diletakkan kembali di rak atau membuangnya).
Biaya dari barang yang salah kirim 100% dapat dihindari dengan cara mengumpulkan ide efisiensi atau tentang cara melakukannya dengan benar dari karyawan.
11. Menambahkan Pendapatan Berulang
Pendapatan berulang adalah cara yang bagus untuk menambah konsistensi pada penjualan.
Ada dua jalur utama untuk meningkatkan pendapatan berulang bulanan Monthly Recurring Revenue (MRR) atau pendapatan berulang tahunan Annual Recurring Revenue (ARR).
a. Menambahkan layanan ke produk – melakukan pembersihan dan pemeliharaan rutin dengan biaya tambahan akan menghilangkan beban untuk memastikan pemeliharaan dilakukan tepat waktu, tentunya akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
b. Langganan produk – menyederhanakan pengalaman pelanggan melalui pemenuhan otomatis item yang dibeli secara rutin atau menawarkan diskon otomatis produk yang paling sering dibeli.
12. Meninjau KPI Secara Teratur
Menetapkan tolok ukur adalah kunci untuk mengevaluasi kinerja dan memungkinkan peningkatan berkelanjutan.
Lakukan review KPI (Key Performance Indicator) secara teratur dan tangani setiap “ketidakwajaran” untuk memastikan masalah sudah didentifikasi dan diperbaiki sebelum timbul masalah dan biaya besar.
Index Artikel
Quotes
"Setiap langkah besar selalu dimulai dengan langkah pertama."
"Konsultan terbaik mengajukan pertanyaan tepat, mendengarkan secara aktif, dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan."
"Kunci dasar dari keberhasilan audit adalah objektivitas."