ISO 20000 V ISO 27001 - Persamaan dan Perbedaan
Seorang Konsultan ISO seringkali berbicara dan menjelaskan kepada klien mengenai penerapan berbagai standar ISO, tidak jarang klien mengatakan bahwasannya ISO 20000 dan ISO 27001 sangat terkait dan memiliki banyak kesamaan. jika Organisasi telah menerapkan salah satu dari keduanya, maka akan menjadi jauh lebih mudah untuk menerapkan yang lainnya. Akan tetapi, adalah hal yang berbeda ketika kita membahas detailnya, memang benar bahwa ISO 20000 dan ISO 27001 ini memiliki banyak kesamaan, lebih tepatnya saling melengkapi. Di sisi lain juga memiliki perbedaan, sehingga Organisasi tidak dapat begitu saja melakukan “copy-paste”.
Diawali dengan SMKI (Sistem Manajemen Keamanan Informasi) berbasis ISO 27001. Meskipun ISO 27001 hanya terkait dengan informasi, definisinya sangat luas. Informasi adalah istilah yang mencakup data mentah, tempat dan peralatan di mana data disimpan, juga mencakup perangkat dan perangkat lunak untuk pemrosesan, manajemen, orang, dan organisasi yang terlibat. Selain itu, informasi mencakup saluran komunikasi, pemasok dan pengadaan, pengembangan dan undang-undang. Berdasarkan definisi diatas maka tidak cukup bahwa ISO 27001 hanya berkaitan dengan informasi.
ISO 20000 adalah SMS (Service Management System). Standar ini mendefinisikan, mengimplementasikan, mengelola, dan meningkatkan layanan TI dari rancangannya melalui manajemen dan peningkatan setelah dirilis. Jauh melampaui apa yang dilakukan layanan dan mencakup bagaimana layanan dibangun, bagaimana layanan itu digunakan, dan bagaimana layanan itu menangani masalah yang terjadi. Serta mencakup bagaimana mengatur Organisasi, penanganan terhadap pihak ketiga, pelaporan dan kepuasan/keluhan pelanggan, dll. Banyak dari elemen diatas dapat ditemukan di ISO 27001, tetapi dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
ISO 20000 berbasis proses, sama halnya dengan ISO 27001 walaupun tidak secara eksplisit. Di dalam “Annex A” (daftar kontrol untuk mengelola risiko), ada banyak kontrol yang diperlukan oleh Organisasi untuk mendefinisikan suatu proses. Proses ISO 20000 menangani topik yang sama dengan kontrol ISO 27001.
Dibawah ini adalah beberapa contoh yang mungkin diperlukan penerapan SMKI dalam lingkup penilaian risikonya:
Kapasitas – ISO 27001 mensyaratkan bahwa kapasitas untuk mendukung kinerja sistem yang diperlukan harus disediakan. ISO 20000 lebih rinci dalam persyaratan kapasitas, perencanaan dan pemantauan.
Konfigurasi – Kedua standar ISO ini memiliki persyaratan yang kuat terkait dengan aset yang diperlukan untuk mendukung layanan TI, yaitu pemrosesan informasi. ISO 20000 masuk lebih dalam dan menetapkan persyaratan yang lebih rinci.
Insiden – Insiden keamanan informasi hanyalah salah satu kategori insiden dalam ISO 20000. Jika Organisasi telah menerapkan manajemen insiden dalam ISO 20000, artinya sudah memenuhi salah satu klausul ISO 27001.
Perubahan – Kedua standar ISO ini mensyaratkan manajemen perubahan untuk diterapkan. ISO 20000 memandang manajemen perubahan sebagai kendali atas banyak aktivitas, mulai dari perencanaan dan perancangan layanan TI, hingga pengendalian setelah layanan berada di lingkungan hidup.
Pemasok – Kedua standar ISO ini melihat pemasok sebagai salah satu elemen penting dari sistem manajemen. ISO 20000 membutuhkan lebih banyak detail untuk dikontrol dalam hubungannya dengan pemasok dan sub. Jika Organisasi telah menerapkan salah satunya, pada dasarnya telah memiliki bagian penting dari kedua Standar ISO ini.
Dilihat dari sudut pandang ISO 20000, standar tersebut membutuhkan proses Manajemen Keamanan Informasi, Kontinuitas dan Ketersediaan Layanan TI untuk diterapkan. Persyaratan untuk kedua proses tersebut sangat sesuai dengan persyaratan SMKI yang ditentukan oleh ISO 27001. Jadi, jika Organiasi telah menerapkan ISO 27001 maka akan sangat membantu memudahkan dalam menerapkan ISO 20000.
Apa perbedaannya?
Meskipun sejauh ini kecocokan antara kedua standar ISO ini terlihat sempurna, akan tetapi tidak sesederhana itu. ISO 20000 dan ISO 27001 memiliki banyak elemen umum, tetapi ada perbedaan. ISO 20000 berbasis layanan sedangkan ISO 27001 berbasis manajemen risiko. ISO 20000 menganggap risiko sebagai salah satu elemen manajemen layanan TI dengan menambahkan lebih banyak aspek di atas layanan.
ISO 20000 masuk jauh ke dalam operasi sehari-hari organisasi TI. Artinya bertepatan dengan beberapa bagian dari ISO 27001 (seperti klasifikasi informasi, kontrol akses, konsep kontinuitas, dll.) tetapi terhadap konteks yang lebih luas. Kemudian, selain dari segi keamanan informasi, ISO 20000 memberikan pandangan seluas 360 derajat pada layanan, termasuk aspek keuangan, desain, rilis dan penyebaran layanan TI, manajemen tingkat layanan, hubungan bisnis dengan pelanggan, dll.
Jadi, dalam ISO 20000 beberapa proses umum seperti manajemen insiden, perubahan atau kapasitas, menjadi lebih detail untuk mengelola layanan TI (dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan, semua aspek penyampaian layanan TI, karakteristik layanan, peran dan tanggung jawab , pelanggan, dll). Sehingga dapat disimpulkan, jika menerapkan salah satunya maka akan bermanfaat untuk penerapan yang lain, bergantung mana yang sudah diterapkan terlebih dahulu, gunakan elemen yang cocok dan tambahkan apa yang kurang.
Index Artikel
Quotes
"Setiap langkah besar selalu dimulai dengan langkah pertama."
"Konsultan terbaik mengajukan pertanyaan tepat, mendengarkan secara aktif, dan memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan."
"Kunci dasar dari keberhasilan audit adalah objektivitas."